heydesain - Dalam membuat suatu karya tidaklah semudah yang orang-orang bayangkan, butuh waktu dan tenaga dalam perancangannya, agar hasil yang dibuat menjadi sempurna dengan konsep yang matang, perencanaan grafis ini diperlukan, sudahkah kamu tau ? jika belum mari kita bahas bersama.
Baca juga
1. Mencari Informasi Yang Dibutuhkan
Sebelum mengerjakan project, kita harus mengumpulkan terlebih dahulu kebutuhan yang kita perlukan sebelum menggarapnya. biasanya kita bertemu langsung dengan client untuk berbicara langsung dalam mencari informasi yang dibutuhkan, beberapa hal yang perlu kita ketahui adalah :
- Apa kebutuhan client ?
- Siapa target market / target audience nya ?
- Apa saja yang kita buat nantinya ? ( Logo, Brosur, Iklan Website, dan lain-lain )
- Apa pesan yang diharapkan dalam desain ?
- Berapa ukuran dan dimensi yang dibutuhkan?
- Kapan batas waktu pengerjaan ?
- Adakah contoh desain yang client sukai ?
- Bagaimana filosofi logo perusahaan yang ada sebelumnya?
- Bagaimana desain yang dibuat sebelumnya ?
- Dan Lain-lain
Mencari Tau Target Audience
Pada saat mendesain keinginan client kita harus mengetahui siapa yang akan melihat desain kita, kita tidak bisa menjawab "untuk semua orang" karena kata "orang" itu bisa saja dimulai dari bayi sampai kakek nenek, maka dari itu kita harus mengetahui siapa target audience kita agar desain yang kita buat nantinya sesuai dengan gaya target yang dituju, dalam menentukan target audience hal-hal yang harus kita ketahui antara lain:
- Lokasi mana saja yang di tuju. dengan mengetahui lokasi target maka kita bisa menentukan budaya, bahasa, adat dan kebiasaan masyaratak yang berada di lokasi tersebut
- Usia berapa saja targetnya, apakah targetnya adalah balita, remaja, dewasa atau usia lanjut
- Jenis Kelamin, apakah target client kita adalah laki-laki atau wanita atau bahkan keduanya
- Gaya Hidup, apakah target client kita kalangan modern, tradisional, boros, hemat atau mewah
Kriteria
Setelah menentukan target kita akan mendapatkan konsep seperti apa tapi konsep ini haruslah sesuai dengan target, maka dari itu masukan dari pihak non-grafis sangatlah diperlukan seperti pakar ekonomi, pakar budaya dan lain-lain yang dibutuhkan, karena kita haruslah membuat solusi dalam bentuk visual, setelah mendapatkan banyak masukan dari berbagai pihak kita harus tau batasan atau kriteria sebuah desain yang di inginkan, biasanya tahap ini disebut product knowledge, yaitu mengetahui keunggulan dan kelemahan produk yang akan kita visualisasikan.
2. Membuat Kerangka Kerja
Dalam kerangka kerja ini semua informasi yang kita dapatkan kita susun secara tertulis dan formal, tahap ini penting agar dalam proses tidak terjadi kemunduran atau pengulangan konsep yang telah di sepakati, pasti kita tidak ingin kan dalam proses yang sudah kita lakukan dan memakan waktu kita ternyata setelah diberikan terjadi perubahan konsep yang otomatis mengulang semuanya dari awal kembali ? maka dari itu kerangka ini perlu dalam penyusunan dan deadline kapan project ini harus dikelarkan.
3. Mencari Ide Kreatif Agar Sesuai
Terkadang kita suka bingung bagaimana agar kreatif? otak bekerja keras memikirkan konsep yang sesuai keinginan client, jika kita hanya berdiam diri mencari ide pasti akan kesulitan bahkan stres karena terus memikirkan desain, lalu bagaimana cara agar kita kreatif ? berikut beberapa caranya :
Jalan - jalan / Survey / Studi Banding
Carilah sesuatu yang belum pernah kita temukan, jalan-jalan agar kita menemukan ide yang kreatif, serap ide-ide dari para pesaing, kita bisa cari ide sendiri tanpa harus khawatir akan sama dengan pesaing, kita dapat melihat konsep, bentuk, warna dan jenis font yang digunakan oleh para pesaing kita, kita buat dalam versi kita ( bukan berarti menjiplak 100% karya pesaing )
Tukar Pikiran / Brainstorming
Cara lain untuk mendapatkan ide adalah bertukar pikiran baik itu dengan client ataupun dengan teman-teman kita, ngobrol santai terkadang menumbuhkan ide-ide kreatif yang kita perlukan.
Membaca Buku
Buku adalah sumber ilmu, maka dari itu penting sekali membaca buku, tidak hanya membaca buku karena beberapa desainer tidak menuangkannya ke dalam buku tapi kedalam blog pribadi mereka atau kedalam forum-forum.
Doodle / Mencoret-coret / Membuat Sketsa
Terkadang ide juga muncul dari hasil kita mencoret-coret atau biasa disebut doodle baik sengaja atau tidak sengaja saat kita mencoret-coret muncullah ide yang tidak terduga, jika kita tidak suka coret-coret di kertas kita bisa langsung coret-coret di software yang biasa kita gunakan.
4. Olah Data
Hal ini sangat penting untuk memilah mana data yang sangat penting, samar dan harus dibuang, data disini bisa berupa data informatif dan data estetis, tugas kita adalah menginformasikan karya secara visual oleh karena itu jangan sampai estetika mengorbankan infromasi.
5. Visualisasi
Setelah semua data sudah terkumpul dan terkonsep barulah kita buat dalam bentuk visualnya, dari semua macam proses diatas kita sudah menyiapkan banyak materi untuk di visualkan dan di cocokan, perlu diperhatikan pemilihan warna, layout, alternatif dan revisi sampai pada finishin sebuah karya hingga terakhir adalah produksinya ( bab ini akan dibahas detail di artikel-artikel berikutnya )
1 comments so far
Media adalah sebuah alat yang penyampai pesan, media bisa berupa cetak dan elektronik. Agar pesan yang disampaikan tepat kepada sasaran atau audien diperlukan sebuah media yang tepat. Beberapa jenis media yang menjadi sumber penghasilan dari desain grafis antara lain poster, pamflet, brosur, koran, majalah, baliho untuk media cetak dan televisi, website, blog untuk media elektronik Jelaskan Secara Singkat Proses Perancangan Desain Grafis Secara Umum
EmoticonEmoticon